Ciri-Ciri Umum:
- Tubuh memiliki bagian kepala dan badan, misalnya pada katak, atau kepala, badan, ekor, misalnya pada salamander
- Kulit lunak, berkelenjar, dan selalu basah
- Kulit tidak bersisik, kecuali pada salamander
- Diantara kulit dan jaringan otot di bawahnya terdapat rongga berisi cairan limfa. Pada bangkong yang berwarna cerah, kulitnya menghasilkan cairan beracun bagi hewan lainnya
- Memiliki dua pasang kaki untuk berjalan, melompat, dan berenang
- Pada katak, kaki belakang lebih panjang daripada kaki depan
- Rangka kaki depan terdiri atas humerus, radio-ulna, karpal, metakarpal, dan falang (tulang jari-jari)
- Rangka kaki belakang terdiri atas femur, tibio-fibula, tarsal, metatarsal, dan falang.
- Kaki depan memiliki empat jari, sedangkan kaki belakang memiliki lima jari, dan diantara jari-jarinya terdapat selaput renang
- Alat pernapasan berupa insang, kulit, dan paru-paru. Katak dewasa bernapas dengan paru-paru yang berupa kantong-kantong dengan dinding yang memiliki banyak ruangan
- Merupakan hewan poikiloterm (hewan berdarah dingin)
- Jantung terdiri atas tiga ruangan, yaitu satu ventrikel dan dua atrium. Peredaran darah tertutup ganda, yang berarti darah dua kali melewati jantung dalam satu kali peredaran
- Memiliki sistem pencernaan lengkap mulai dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), lambung, usus, dan rektum yang langsung bersatu dengan kloaka
- Pada katak, mulut sangan lebar dan memiliki gigi-gigi kecil di sepanjang rahang atas. Pada langit-langit mulut, terdapat gigi vormer
- Lidah bercabang dua pada bagiang ujungnya dan permukaannya mengandung zat perekat untuk menangkap serangga. Amphibia memiliki hati, kantong empedu, dan pankreas
- Sistem ekskresi berupa ginjal tipe mesonefroid dan saluran kemih (saluran Wolff atau saluran mesonefros) yang membawa sekret ke kloaka. Kandung kemih berada di sebelah sisi ventral kloaka
- Sistem koordinasi terdiri atas sistem saraf dan sistem endokrin. Sistem saraf berupa otak yang terbagi menjadi lima bagian dan 10 saraf kranial.
- Sistem endokrin berupa kelenjar pituitari yang terletak di bawah otak, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, pulau-pulau Langerhans dalam pankreas, dan gonad. Kelenjar pituitari menghasilkan hormon perangsang pertumbuhan, perangsang metamorfosis, perangsang gonad, pengendali perluasan sel-sel pigmen (yang menyebabkan warna kulit menjadi lebih gelap), dan pengatur keseimbangan air dan kontraksi otot
- Sistem indra terdiri atas mata, lubang hidung, dan telinga. Mata dilindungi oleh membran niktitans (selaput tidur)
- Memiliki alat kelamin terpisah dan bersifat ovipar, ovovivipar, dan vivipar
- Telur tidak bercangkang, tetapi terbungkus oleh gelatin dan akan kehilangan air jika terpapar udara kering.
Klasifikasi
Terdapat sekitar 4000 spesies, yang terbagi menjadi tiga ordo, yaitu:
- Apoda (Gymnophiona)
- Urodela (Caudata)
- Anura (Salientia)
Peranan
- Katak diambil daging dan telurnya untuk dimakan
- Kulit katak dapat diberi samak, untuk dibuat jaket atau barang kerajinan lainnya
- Katak berfungsi sebagai pemberantas nyamuk secara biologi dan sebagai pengendali serangga hama pertanian
- Katak dapat digunakan untuk tes kehamilan (misalnya: Bufo melanostictus) karena menghasilkan hormon perangsang gonad yang memiliki efek sama dengan hormon perangsang gonad yang terdapat dalam urine wanita hamil
- Racun bufotalin dan bufotenin yang dihasilkan oleh kodok Bufo marinus dimanfaatkan sebagai penguat denyut jantung
- Orang Indian menggunakan racun katak untuk racun panah
Referensi:
Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar