Senin, 28 Januari 2019

Suksesi

Suksesi adalah proses perubahan komunitas yang berlangsung secara lambat dan teratur dalam waktu yang lama, menuju ke satu arah hingga terbentuk komunitas yang lebih kompleks. Proses suksesi akan berakhir setelah mencapai komunitas yang stabil (komunitas klimaks). Studi suksesi yang cukup lengkap yang dilakukan di Indonesia, yaitu di Pulau Krakatau, yaitu setelah terjadinya erupsi vulkanik pada tahun 1883, yang telah memusnahkan flora dan fauna yang terdapat di pulau tersebut dan mengurangi ukuran pulau hampir sepertiga dari ukuran semula. Suksesi juga dapat terjadi di perairan yang disebut hydrarch

Berdasarkan kondisi komunitas awal pada daerah yang mengalami suksesi, tipe suksesi dapat dibedakan menjadi dua macam, antara lain:

1. Suksesi Primer
adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang mula-mula tidak bervegetasi atau lahan yang pernah bervegetasi, tetapi mengalami gangguan berat hingga komunitas awal hilang total atau tidak ada lagi kehidupan.

Gangguan berat tersebut antara lain berupa letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, endapan lumpur di muara sungai, endapan pasir di pantai, dan meluapnya lumpur panas.

Substrat atau habitat baru yang terbentuk akibat gangguan berat tersebut, kemudian berangsur-angsur mengalami perkembangan ke arah terbentuknya komunitas baru yang lebih kompleks, hingga mencapai komunitas klimaks yang memiliki keseimbangan lingkungan  yang dinamis

2. Suksesi Sekunder
adalah suksesi yang terjadi pada lahan atau wilayah yang pada awalnya telah bervegetasi sempurna, kemudian mengalami kerusakan, tetapi tidak sampai menghilangkan komunitas asal secara total.

Pada suksesi primer, vegetasi dan bakal kehidupan lainnya berasal dari luar habitat asli. Sementara pada suksesi sekunder, vegetasi dan bakal kehidupan lainnya berasal dari habitatnya sendiri dan sebagian lainnya berasal dari luar


Referensi:
Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar