Minggu, 23 Desember 2018

Angiospermae (Magnoliophyta)

Angiospermae (Yunani, angeion: wadah, sperma: biji) disebut juga Anthophyta (Yunani, anthos: bunga, phyton: tumbuhan), memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakan secara generatif. Berdasarkan kajian fosil yang pernah ditemukan, diduda angiospermae ada dibumi sejak awal masa kretaseus (sekitar 130 juta tahun silam) dan telah menyebar luas menjadi tumbuhan dominan di bumi pada akhir masa kretaseus (sekitar 65 juta tahun silam).

Ciri-ciri
Angiospermae memiliki ciri utama, yaitu bakal bijinya berada di dalam megasporofil yang termodifikasi menjadi daun buah (karpel) sehingga serbuk sari harus menembus jaringan daun buah untuk mencapai bakal biji dan membuahi ovum. Pada umumnya, daun buah berdaging tebal, misalnya pada mangga, jeruk, dan semangka. Pada kacang-kacangan, misalnya buncis, kapri, kacang panjang, daun buah berupa kulit polong yang tipis. Daun buah berfungsi melindungi biji agar tidak kekeringan pada saat mengalami dormansi (tidak aktif)

Tubuh memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada yang berupa tumbuhan berbunga terkecil berdiameter sekitar 2 mm, misalnya Wolffia, hingga pohon raksasa dengan tinggi lebih dari 100 m, misalnya pohon gom (Eucalyptus regnans) dari Australia. Tubuhnya terdiri atas bagian akar, batang, daun, dan bunga. Akar berbentuk serabut atau tunggang. Batang ada yang berkambium atau tidak berkambium, serta memiliki pembuluh xilem yang diperkuat oleh serat dengan dinding sel yang tebal dan berlignin. Daun memiliki tipe tulang daun yang bervariasi baik lurus, menyirip, dan menjari.

Bunga sebagai alat reproduksi generatif tumbuh dari tunas yang mampat dengan empat lingkaran daun yang termodifikasi menjadi kelopak (sepal) yang pada umumnya berwarna hijaun, mahkota (petal) yang pada umumnya berwarna cerah, benang sari (stamen), dan putik (karpel).


Siklus Hidup
Tumbuhan berbunga yang kita lihat sehari-hari merupakan generasi sporofit (2n) yang dominan. Generasi gametofit angiospermae mengalami reduksi. Bersifat heterospora. Bunga sporofit akan menghasilkan megaspora dan mikrospora.


Klasifikasi
Angiospermae terbagi menjadi dua kelas, yaitu:

dicotyledoneae (magnoliopsida)
  • keping biji berbelah dua
  • berkas pembuluh pada batang bersifat kolateral terbuka, sedangkan pada akar bersifat radial
  • batang dan akar memiliki kambium
  • batang bercabang-cabang dengan ruas yang tidak jelas
  • berakar tunggang
  • tidak memiliki pelindung ujung akar dan pelindung ujung batang
  • berdaun tunggal atau majemuk, dengan urat daun menyirip atau menjari, dan umumnya tidak berpelepah
  • bagian bunga (kelopak, mahkota, dan benang sari) berjumlah empat, lima, atau kelipatannya
monocotyledoneae (liliopsida)

  • keping biji tunggal atau satu
  • berkas pengangkut pada batang bertipe kolateral tertutup. Floem dan xilem tersebar dan tidak teratur
  • batang dan akar tidak berkambium
  • batang tidak bercabang, memiliki rambut-rambut halus, ruas pada batang terlihat jelas
  • akar serabut
  • ujung akar dilindungi oleh koleoriza dan ujung batang dilindungi oleh koleoptil
  • berdaun tunggal, kecuali kelompok palem. Urat daun sejajar atau melengkung dan berpelepah daun
  • bagian bunga (kelopak, mahkota, dan benang sari) berjumlah tiga atau kelipatan tiga

Peranan
  1. sebagai makanan pokok
  2. sebagai bahan sayuran
  3. sebagai bahan obat-obatan
  4. sebagai tanaman pengganggu tanaman lain


Referensi:
Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar