Sabtu, 29 Desember 2018

Platyhelminthes

Platyhelminthes (Yunani, platy: pipih, helminthes: cacing) adalah cacing berbentuk pipih, triploblastik, dan aselomata

Cara Hidup dan Habitat
Platyhelminthes ada yang hidup bebas air tawar, air laut, atau tempat yang lembab dengan cara memakan sisa-sisa organisme tumbuhan atau hewan kecil

Ada cacing yang hidup sebagai endoparasit atau parasit di dalam tubuh inang. Namun, ada pula yang hidup sebagai ektoparasit dengan memakan lendir dan sel-sel di permukaan tubuh inang.

Cacing yang hidup bebas berasal dari kelas Turbellaria, sedangkan cacing dari kelas lainnya hidup sebagai parasit.

Ciri-Ciri Tubuh

  1. ukuran tubuh bervariasi, dari ukuran kurang dari 1 mm sampai lebih dari 20 m
  2. bentuk tubuh pipih dorsoventral, simetris bilateral, beruas-ruas atau tidak beruas-ruas
  3. merupakan hewan paling primitif diantara hewan simetris bilateral lainnya
  4. dapat bergerak maju ke depan
  5. tubuh terdiri atas tiga lapisan embrionik (triploblastik)
  6. tubuh aselomata (tidak memiliki rongga tubuh)
  7. ada yang telah memiliki saluran pencernaan makanan, khususnya yang hidup bebas. dan ada yang belum memiliki sistem pencernaan makanan, misalnya cacing pita
  8. tidak memiliki sistem pernapasan dan sistem peredaran darah, sehingga pertukaran dan transportasi zat terjadi secara difusi
  9. sistem saraf berupa beberapa pasang benang saraf (tangga tali)
  10. alat ekskresi sangat sederhana, berupa saluran bercabang-cabang yang berakhir pada sel api (flame cell)
  11. alat indra berupa bintik mata, berfungsi untuk mendeteksi adanya sinar dan khemoreseptor, namun cacing yang hidup secara endoparasit (cacing pita) tidak memiliki alat indra
Cara Reproduksi
Platyhelmithes bereproduksi secara seksual dan aseksual

seksual
Platyhelminthes bersifat hermafrodit karena dalam satu individu memiliki testis dan ovarium. Hanya saja, biasanya sperma dan sel telur matang dalam waktu yang tidak bersamaan, sehingga dibutuhkan dua individu untuk bereproduksi secara seksual

aseksual
Dilakukan dengan cara fragmentasi, yaitu pemotongan beberapa bagian tubuhnya. Bagian tubuh yang terpotong akan melakukan regenerasi hingga menjadi satu individu lengkap, contohnya pada Planaria.

Klasifikasi
  1. Turbellaria (cacing berambut getar), misalnya Symsagittifera roscoffensis, Mesostoma, Dugesia, Bipalium, dan Leptoplana
  2. Monogenea, contoh: Gyrodactylus salaris
  3. Trematoda (cacing isap), contoh: Fasciola hepatica, Clonorchis sinensis, Schistosoma japonicum, Schistosoma mansoni
  4. Cestoda (cacing pita), contoh: Taenia solium, Taenia saginata
Peranan
  • Gyrodactylus salaris (salmon fluke) dari kelas Monogenea menyerang ikan di kolam pembenihan
  • Schistosoma mansoni (blood fluke) menyebabkan skistosomiasis (menyebabkan pendarahan pada saat mengeluarkan feses, menyebabkan kerusakan hati, gangguan jantung dan limpa, serta gangguan ginjal)
  • cacing pita Taenia saginata, Taenia solium, dan Dibothriocephalus hidup parasit pada usus manusia

Referensi:
Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar