Sabtu, 22 Desember 2018

Gymnospermae (Pinophyta)

Menurut catatan fosil, gymnosperma pertama kali muncul pada akhir periode devon, sekitar 350 juta tahun yang lalu. Gymnospermae (Yunani, gymnos: terbuka, sperma: biji) yang banyak dikenal, yaitu tumbuhan konifer atau pinus yang memiliki konus (strobilus atau runjung). Istilah konifer, berasal dari struktur reproduktif pada tumbuhan tersebut yang merupakan kumpulan sporofil berbentuk sisik.

Ciri-ciri:
Tumbuhan berbiji terbuka memiliki ciri utama, yaitu bakal bijinya tumbuh dan terletak di luar megasporofil (ovarium). Megasporofil berupa sisik pendukung bakal biji yang terkumpul dalam bentuk strobilus (runjung) berkayu (kecuali pada Cycas). Sporofil jantan dan betina terpisah sehingga dapat dibedakan ciri-ciri fisiknya. Gymnospermae berumah dua hanya memiliki salah satu strobilus (jantan atau betina), sedangkan gymnospermae berumah satu memiliki kedua jenis strobilus.

Gymnospermae merupakan tumbuhan tahunan yang berkayu, dengan bentuk bervariasi. Sistem perakarannya berbentuk tunggang atau serabut. Batang dapat tumbuh membesar dan ada yang bercabang-cabang. Batang memiliki trakeid yang tersusun dari sel-sel berbentuk memanjang dan runcing yang berfungsi untuk mengangkut air dari bawah ke atas atau dari akar ke daun. Trakeid merupakan bentuk awal xilem. Daun memiliki bentuk yang bervariasi (ada yang kecil dan tebal berbentuk jarum, ada pula yang tipis seperti lembaran)

Siklus hidup:
Generasi yang dominan adalah sporofit. Bereproduksi secara generatif (seksual) dengan membentuk biji. Alat reproduksi berupa strobilus, terbentuk ketika tumbuhan sudah dewasa. Penyerbukan pada umumnya terjadi dengan bantuan angin (anemogami). Gymnospermae mengalami pembuahan tunggal.

Klasifikasi:
Divisi gymnospermae dibagi menjadi empat kelas, yaitu:

  1. Cycadinae
  2. Coniferae
  3. Gnetinae
  4. Ginkgoinae

Peranan:
  • bahan industri kertas, contohnya: Podocarpus, Pinus, Sequoia, dan Agathis.
  • obat-obatan, contohnya Ginkgo biloba dan Pinus (getahnya untuk obat luka)
  • kosmetika, contohnya Ginkgo biloba, sebagai agen anti penuaan
  • bahan makanan, contohnya Gnetum gnemon (daunnya untuk sayuran dan bijinya untuk membuat emping
  • tanaman hias, contohnya Cycas, Dioon edule, dan Cupressus
  • bahan industri terpentin, contohnya Pinus
  • bahan kayu bangunan, contohnya Podocarpus, Sequoia (kayu merah), dan Agathis (untuk bahan kayu lapis atau triplek)



Referensi:
Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Priadi, A. 2009. Biology 1 For Senior High School Year X. Jakarta: Yudhistira.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar