Rabu, 19 Desember 2018

Divisi Equisetophyta

Equisetophyta atau disebut juga paku ekor kuda (horsetail) karena memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau lingkaran sehingga menyerupai ekor kuda. Paku ekor kuda sering tumbuh di daerah atau tempat berpasir. Sporofitnya berdaun kecil (mikrofil) atau berbentuk sisik, warnanya agak transparan dan tersusun melingkar pada batang. Batang berongga dan beruas-ruas. Batang tampak keras karena tersusun oleh sel-sel yang mengandung dinding sel mengandung silika (sehingga dikenal juga sebagai scouring rushes atau ampelas, yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok). Batang memiliki rhizome. Pada ujung beberapa batang, terdapat strobilus yang didalamnya terdapat sporangia. Sporangium menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama, tetapi ada yang berjenis jantan maupun betina, sehingga paku ekor kuda disebut sebagai paku peralihan.

Gametofit paku ekor kuda berukuran kecil (hanya beberapa milimeter) dan mengandung klorofil sehingga dapat berfotosintesis. Gametofit ada yang menghasilkan alat kelamin jantan (anteridium) dan ada pula yang menghasilkan alat kelamin betina (arkegonium). Gametofit jantan tumbuh dari spora jantan, sedangkan gametofit betina tumbuh dari spora betina.

Equisetophyta merupakan pembentuk endapan batubara. Equisetophyta yang berada di bumi ini untuk saat ini berjumlah sekitar 25 spesies. Pada umumnya equisetophyta berasal dari genus Equisetum (sekitar 15 spesies), dengan ukuran tinggi tubuh rata-rata 1 m, tetapi ada pula yang mencapai 4,5 m. Equisetophyta tumbuh di tepian sungai yang lembab dan daerah subtropis belahan bumi utara.

Contoh Equisetophyta antara lain Equisetum ramosissimum, Equisetum arvense, dan Calamites (sudah punah).


Referensi:
Irnaningtyas. 2003. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar