Ctenophora tidak memiliki alat sengat nematokist, sehingga menangkap mangsa dengan menggunakan tentakel yang dilengkapi dengan struktur sel-sel perekat koloblas (collobast atau sel lasso). Tentakel berjumlah sepasang, berukuran panjang, dan dapat ditarik kembali.
Ctenophora memiliki satu mulut untuk memasukkan makan dan dua lubang pengeluaran untuk mengeluarkan air dan sisa zat padat. Ketika mangsa kecil (berupa plankton) tertangkap oleh tentakel, koloblas akan membuka secara mendadak, selanjutnya benang lengket akan dibebaskan oleh masing-masing koloblas akan menangkap makanan. Makanan kemudian akan disapu oleh tentakel untuk masuk ke dalam mulut.
Ctenophora merupakan hewan terbesar yang menggunakan silia untuk lokomosi (pergerakan). Kemiripan ctenophora dengan cnidaria diduga merupakan hasil evolusi konvergen akibat hidup di lingkungan yang sama. Terdapat hanya sekitar 100 spesies ubur-ubur sisir
Filum Ctenophora dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
- Tentaculata, contohnya: Mertensia ovum
- Nuda contohnya: Neis cordigera
Referensi:
Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar