Ciri-ciri tumbuhan paku:
- mempunyai daur hidup gametofit dan sporofit, dengan generasi sporofit yang lebih dominan
- pada umumnya memiliki batang yang menjalar dibawah permukaan tananh yang disebut rhizom
- pada rhizom tumbuh sekelompok akar dan daun
- akar berupa akar majemuk dan berfungsi untuk meyerap air dan mineral serta melekatkan tubuh pada substrat
- daun paku dibedakan atas sporofil (penghasil spora) dan tropofil (penyelenggara fotosintesis)
- alat reproduksi berupa sorus yang terletak di permukaan bawah daun
- disetiap sorus terdapat sporangium yang dilengkapi dengan tangkai (sporangiofor)
- beberapa sporangium dilindungi oleh indusium (selaput pelindung)
- apabila sporangium sudah matang, maka anulus atau sederet sel khusus yang terdapat pada tepi sporangium akan mengering dan mengerut sehingga sporangium pecah
- sporangium yang pecah menyebabkan spora terlontar keluar, dimana apabila spora tersebut jatuh di tempat yang lembab, maka spora akan berkecambah dan berkembang membentuk gametofit yang ditandai dengan adanya protalium
- di dalam protalium berkembang organ reproduksi seksual, baik arkegonium maupun anteridium
Klasifikasi tumbuhan paku:
- divisi Psilotophyta
- divisi Lycopodophyta
- divisi Equisetophyta
- divisi Pterophyta
Peranan tumbuhan paku:
- fosil tumbuhan paku purba merupakan bahan utama untuk pembentukan batu bara
- sebagai bahan baku obat-obatan, misalnya Lycopodium clavatum dan Dyopteris filix-mas
- sumber makanan, misalnya Marsilea crenata
- sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena azollae
- sebagai tanaman hias, misalnya Asplenium nidus, Adiantum cuneatum, dan Selaginella
Referensi:
Priadi, A. 2009. Biology 1 For Senior High School Year X. Jakarta. Yudistira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar