Rabu, 26 Desember 2018

Porifera (Hewan Spons)

Porifera (Latin, porus: pori, fer: membawa) adalah hewan invertebrata yang tidak memiliki jaringan sejati (parazoa), tanpa organ dan jaringan terspesialisasi, serta tubuhnya memiliki banyak pori. Porifera merupakan anggota Animalia yang paling sederhana atau primitif

Habitat dan Cara Hidup
Sebagian besar hidup di laut dan sebagian kecil hidup di air tawar. Porifera dewasa hidup sesil atau melekat pada suatu substrat. Porifera hidup secara heterotrof dengan memakan bakteri atau plankton

Ciri-Ciri Tubuh

  • ukuran tubuh bervariasi, dari sebesar kacang polong hingga setinggi 90 cm dengan diameter 1 meter
  • tubuh berwarna warni, berwarna pucat atau cerah
  • tubuh asimetris (tidak beraturan)
  • pada permukaan tubuh, terdapat pori-pori (ostium) yang merupakan lubang masuknya air
  • pertukaran gas terjadi secara difusi
Alur perjalanan air yang membawa makanan pada tubuh porifera:
air masuk melalui pori tubuh (ostium), mengalir ke rongga tubuh (spongosol), dan keluar melalui lubang pengeluaran (oskulum) -----> (ostium-spongosol-oskulum)



Berdasarkan tipe saluran air, bentuk tubuh porifera dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

  1. askonoid; bentuk yang paling sederhana, yaitu menyerupai vas bunga atau jambangan, contohnya: Leucosolenia
  2. sikonoid; memiliki dinding tubuh yang melipat secara horizontal, sehingga potongan melintang tubuhnya tampak seperti jari-jari, tetapi bentuk tubuhnya tetap simetris radial, contohnya: Sycon ciliatum
  3. leukonoid; bentuk yang paling kompleks. saluran berflagela melipat-lipat membentuk rongga kecil berflagela (flagellated chamber), spongosol menghilang digantikan oleh saluran-saluran kecil menuju ke oskulum, contohnya: Leuconia (Leucandra)
Tubuh terbagi atas tiga lapisan sel, yaitu:
  1. pinakosit atau pinakoderm; sel-sel lapisan tubuh terluar. sel berbentuk pipih dan tersusun rapat. berfungsi melindungi tubuh bagian dalam. dapat berkontraksi sehingga tubuh dapat membesar dan mengecil. diantara pinakosit terdapat ostium.
  2. mesohil atau mesoglea; terletak antara lapisan luar (pinakosit) dengan lapisan dalam (koanosit). mesohil berupa protein bergelatin yang mengandung bahan tulang dan sel-sel ameboid yang disebut amebosit.
  3. koanosit; sel-sel lapisan tubuh paling dalam yang melapisi rongga spongosol. koanosit (sel berleher) berfungsi untuk mencerna makanan secara intraseluler.
Fungsi sel-sel amebosit:
  1. mengedarkan sari makanan dan oksigen ke sel-sel tubuh lainnya
  2. membuang partikel sisa metabolisme
  3. membuat spikula (serat spons)
  4. membentuk sel reproduktif
Cara Reproduksi
  • aseksual; dengan cara pembentukan tunas (budding) dan gemula (tunas internal)
  • seksual; bersifat hermaprodit tetapi sel telur dan sperma matang pada waktu yang berlainan, sehingga dibutuhkan dua individu untuk bereproduksi secara seksual. sperma dikeluarkan bersama aliran air melalui oskulum dan masuk ke individu lain melalui ostium. fertilisasi membentuk embrio, berkembang menjadi larva amfiblastula, dan keluar dari tubuh induk untuk menempel pada substrat hingga tumbuh menjadi porifera dewasa
tunas; salah satu jenis sel-sel amebosit yang mudah dilepaskan. sekelompok sel yang dilepaskan akan tumbuh menjadi individu baru

gemula; sekelompok arkeosit yang mengandung cadangan makanan dan dikelilingi oleh amebosit yang membentuk lapisan luar yang keras atau terkadang mengandung spikula.

arkeosit; amebosit dengan pseudopodia yang tumpul dan bernekleus besar.


Klasifikasi porifera:
  1. calcarea; memiliki rangka dari zat kapur atau kalsium karbonat. memiliki tipe saluran air askonoid, sikonoid, dan leukonoid. contoh: Leucosolenia, Clathrina, dan Sycon ciliatum
  2. hexactinellida; memiliki kerangka tubuh yang tersusun dari silika (kaca) dengan bentuk tubuh silindris, datar, atau bertangkai. tipe saluran air sikonoid. contoh: Euplectella aspergillum, Hyalonema.
  3. demospongiae; memiliki kerangka tubuh yang tersusun dari serabut spongin. tipe saluran air leukonoid. contoh: Oscarella, Microciona, Halichondria, dan Cliona celata.
  4. sclerospongia; menghasilkan rangka yang tersusun dari kalsium karbonat (CaCO3) yang terjalin dalam serat-serat spons, sehingga tampak seperti batu koral. contoh: Ceratoporella dan Stromatospongia
Peranan
  1. sebagai hiasan dalam akuarium air laut, misalnya Axinella cannabina (berwarna orange)
  2. kerangka dari Spongia dan Hippospongia dimanfaatkan untuk spons mandi
  3. Cliona dapat mengebor batu karang dan cangkang moluska yang sangat keras, sehingga membantu pelapukan
  4. sebagai pengganggu peternakan tiram karena dapat hidup pada karang jenis tertentu (karang yang dibiakkan)


Referensi:
Irnaningtyas. 2013. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar